nusakini.com-Jakarta-Muhammad Ja'far Hasibuan merupakan seorang anak muda berasal dari Padang Lawas Utara, Sumatera Utara. Pemuda yang memiliki 9 orang saudara ini, dibesarkan dalam sebuah keluarga yang sangat sederhana. Berawal dari keterbatasan keluarga, Ja'far tumbuh menjadi pemuda yang gigih dan pekerja keras. Saat ini, Ja'far dikenal sebagai pemuda dengan segudang prestasi yang mumpuni, khususnya dibidang kewirausahaan.  

Jiwa wirausaha yang ia miliki, merupakan hasil didikan paman kandungnya sewaktu Ja'far masih berusia 13 tahun, ketika itu ia masih duduk di kelas 1 SMP, di Tapanuli Selatan. "Ide-ide yang saya lahirkan hari ini berawal dari didikan almarhum uwak kandung saya sendiri. Sewaktu masih kelas 1 SMP di Tapanuli Selatan, dari situlah saya merasakan bagaimana segala ilmu, kemandirian, yang ditorehkan uwak saya, mulai dari cara berwirausaha, cara membangun koperasi, cara bergaul dengan orang. Terus saya diberangkatkan ke Kota Medan hanya berbekal uang 80 ribu menempuh perjalanan 12 jam. Dari situlah, proses pembelajaran yang mendorong semangat saya." kenang Ja'far  

Ja'far fokus kepada usaha koperasi. Bagi santri muda ini, sebaik-sebaiknya hidup adalah ketika Ia bermanfaat bagi orang lain. Ia konsisten mengembangkan usaha koperasi sebab, melalui usaha ini Ia dapat membuka lapangan pekerjaan baru serta membantu orang disekitarnya. Ja'far memulai usahanya dengan membuat olahan buah Balakka, tanaman langka khas Padang Lawas Utara.  

Hasil inovasi yang ia kembangkan akhirnya melahirkan produk berupa aneka makanan dan ramuan dari buah balakka. Lewat Koperasi Bumi Balakka Paluta yang berbadan hukum resmi,  

Ja'far memiliki 30 orang anggota dan masih berpeluang memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar.

Kegigihan serta kerja keras pada akhirnya membawa Ja'far meraih Juara Umum Santripreneur Award 2018 Kategori Boga Tanaman Langka (Olahan Pangan). Penghargaan ini merupakan prestasi ke-19 yang ia capai, setelah sebelumnya telah didahului oleh berbagai prestasi dan capaian di bidang organisasi kepemudaan serta bidang kewirausahaan.  

Keberhasilan Ja'far tidak hanya santer dibicarakan di lingkungan pergaulan nasional saja. Dalam berbagai ajang kompetisi inovasi penemu internasional, Ja'far selalu tercatat sebagai delegasi Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa temuan dan inovasi yang ia buat mampu bersaing di kancah internasional dan akan ikut di ajang World Invention Intellectual Property  

Association (WIIPA) di Shanghai China pada Shanghai 19-21 April mendatang.

Menpora Imam Nahrawi turut menyampaikan rasa bangga serta dukungannya terhadap prestasi yang diraih oleh Ja'far. "Saya bangga karena disamping saya ada Sahabat Ja'afar yang akan bertanding untuk sebuah inovasi intelektual di Shanghai China. Ayo dukung, semoga dapat mengharumkan nama Indonesia. Jangan lupa juga karena ini menyangkut penelitian dan riset, hubungi Kemenristek Dikti, perhatian pemerintah ada juga disitu," ucap Menpora.(p/ab)